Recent Posts

Sabtu, 29 Januari 2011

Episode : Geliat Pers Kampus yang Semakin Menurun

by
Persakademika.com
Pers mahasiswa disebut juga sebagai pers pergerakan (pers alternative), yang memposisikan diri menjadi alternatif dari pers umum. Kendala Pers Mahasiswa Sayangnya, budaya menulis dan membaca di kalangan mahasiswa maupun dosen di perguruan tinggi akhir-akhir ini justru termasuk faktor yang menyebabkan kemerosotan jurnalisme kampus yang pernah jaya di era sebelum reformasi ini.

Kemerosotan ini kerap dikaitkan dengan tugas mahsiswa yang hanya menulis saat penyusunan tugas akhir skripsi. Sehingga akibatnya mereka kerap menjadi plagiat.  Seperti  yang terjadi di beberapa lembaga pers mahasiswa yang ada di Bali. Kampus IHDN misalnya.

 Berdiri pada 12 oktober 2004, Brahmastra merupakan lembaga pers mahasiswa di Institut Hindu Dharma Negeri. “berdirinya tahun 2004 tapi sempet vakum 3 tahun,dan kembali aktif di 2007.”ujar Agus Widiantara, selaku Pimpinan Redaksi Brahmastra.

Menurutnya, antusiasme mahasiswa IHDN terhadap pers kampusnya masihlah minim. Hal ini terlihat dari data yang disebutkan Agus bahwa pada perekrutan anggota di awal tahun ajaran baru hanya 50 orang.

“mahasiswa yang ikut PJM Cuma 20 orang” Kata Agus. Sejauh ini mahasiswa yang tercatat sebagai anggota magang Brahmastra hanya 12 orang, sisanya absen.  Alasan mereka tidak jauh-jauh dari problem kuliah dan organisasi lainnya.

Menurut agus, kendala mahasiswa kurang tertarik pada jurnalistik adalah tulis menulis. “mungkin menurut mereka pers itu sulit,”ujar Agus. Katanya lagi semangat mahsiswa di awal tahun mengikuti pers kampus ibaratnya anget-anget tahi ayam.

Berbagai alasan pun di ungkapkan Agus ketika banyak anggotanya mundur perlahan dari pers kampus. “alasannya banyak, ada sibuk kuliah,kerja, sibuk organisasi lain juga”, jelas Agus.  Kendala lain yang di hadapi adalah terbitan media. Brahmastra mengadakan penerbitan setiap enam bulan sekali. Terbitannya berupa majalah.

Molornya terbitan dari deadline yang sudah di tentukan  sering pula jadi momok merosotnya kualitas dan eksistensi sebuah lembaga pers. “kadang kalau molor pimred yang langsung terjun” ujar Agus.

2 komentar:

TUKANG CoLoNG mengatakan...

IHDN plagiat gimana..?

little foot mengatakan...

ini sebenernya gag nyambung, saya salah nyambungin paragraf. :)

Posting Komentar

Tinggalkan jejak kaki disini