![]() |
by kompas.com |
Salah satu hutan yang menyumbang asupan oksigen terbesar di Indonesia adalah hutan mangrove alias hutan bakau. Mangrove merupakan hutan yang tumbuh di garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut.Dalam Wikipedia disebutkan Indonesia mempunyai luas hutan mangrove mencapai 2,5 sampai 4,5 juta hektar. Ini merupakan hutan mangrove terluas di dunia. Sedangkan, di Bali sendiri memiliki luas hutan mangrove yang mencapai 3000 sampai 5000 hektar yang tersebar diseluruh daerah di Bali. Sayangnya sejak millennium baru dimulai, luas hutan mangrove kian berkurang dan kerusakannya pun tidak dapat dihindari.
Menurut data suara bali tahun 2000, Hutan bakau Suwung (dulu disebut hutan Prapat Benoa RTK-10, kini Tahura) terus menyusut. Dari luas sebelumnya yang tercatat 1.373,5 ha, kini menyusut sebesar 30 - 40 % . Tak hanya di hutan bakau suwung, dii kawasan bakau pesanggaran dekat bandara ngurah rai juga mengalami hal yang sama. Seolah-olah ada indikasi hutan mangrove tersebut sengaja di buat mati. Menurut Kordinator Sekretariat Kerja Penyelamat dan Pelestarian Lingkungan llidup (SKPPLH), Made Mangku, dalam Bali news, Mulanya, air payau yang menggenangi hutan bakau sebelah barat jalan by pass Ngurah Rai di Tuban agak berkurang. Berikutnya, genangan oli terlihat memenuhi kawasan tersebut. Kemudian satu-persatu tanaman bakau mengering dan mati. Kini di bekas tanaman bakau itu diurug untuk perluasan bandara Ngurah Rai.
Pembabatan mangrove untuk perluasan TPA suwung menjadi salah satu penyebab kerusakan mangrove di Bali selain kong kali kong pejabat pemerintah yang membiarkan para investor menggunakan lahan basah yang kaya potensi ini untuk industri pariwisata. Selain itu, limbah antropogenik atau limbah rumah tangga yang sengaja dibuang dikawasan mangrove juga menjadi penyebab pencemaran dihutan mangrove.
Selain itu, pada awal dekade 90-an pembabatan besar-besaran terjadi di kawasan desa pesanggaran sampai desa kedonganan untuk pembuatan industri tambak udang. Pada awalnya industry ini mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat pesisir kala itu, namun beberapa tahun berikutnya ketika permintaan pasar mulai menurun, industri tersebut mengalami kebangkrutan yang berujung pada terbengkalainya daerah bekas industri tambak udang. Karena tanahnya yang sudah mengandung kadar zat kimia yang cukup tinggi maka tanah tersebut tidak dapat ditanami mangrove kembali .
Kini luas hutan mangrove di kawasan suwung berkurang secara signifikan. Seperti yang diketahui bahwa mangrove memilki peranan yang sangat besar. Mangrove dapat menyuplai oksigen dalam jumlah besar sehingga polusi dapat dinetralisir. Hutan mangrove sendiri memiliki sistem perakaran yang kuat dan sistem sedimentasi tanah yang mampu menahan pesisir dari hantaman gelombang tsunami. Seperti yang terjadi di Banda aceh pada akhir tahun 2004 lalu. Kawasan pesisir Sumatra yang hutan mangrovenya sudah banyak dialihfungsikan tidak mampu menahan hantaman gelombang setinggi 30meter kala itu. Hal ini karena hutan mangrove yang lebat berfungsi sebagai tembok alami. Hutan mangrove mengurangi dampak tsunami dengan dua cara yaitu : kecepatan air berkurang karena pergesekan dengan hutan mangrove yang lebat, dan volume air dari gelombang tsunami yang sampai ke daratan menjadi sedikit karena air tersebar ke banyak saluran (kanal) yang terdapat di ekosistem mangrove.
Melihat kerusakannya yang semakin parah, sudah sepantasnya masyarakat dan pemerintah bekerja sama dalam menanggulanginya. Menanam mangrove di kawasan pesisir dapat memberikan kontribusi bagi kelangsungan hidup hutan mangrove. Sejak tahun 2000-an sudah banyak Lembaga Swadaya Masyarakat yang bekerjasama dengan sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi negeri mengadakan penanaman mangrove di kawasan pesisir. Ini merupakan bukti kongrit adanya kepedulian masyarakat terhadap kerusakan mangrove yang kini terjadi. Kalau dapat dicegah kenapa harus menunggu bencana datang.
4 komentar:
salam kenal brow, blognya simpel banget gak ada gatget2tan xoxoxo...tobbb dagh, soalnya klo ada yg begituan luama loadingnya
ilmiah dan data pendukungnya udah lumayan sih..
cuman beberapa tanda baca ama kapitalnya sedikit salah, itu gapapa ya? terus panjangnya paragraf cukup luas tapi kok malah tetep enak kebaca ya? mungkin karena font yg kecil ama latar yang putih plus widget yg sepi ya?
coba di kakak pasti tetep kesannya rame.
iseng2 berhadiah sih. moga menang. :)
iya bener tuh harusnya kita tanam mangrov sebanyak2nya biar nga kena sunami
Mangrove itu pohon bakao ya?
Posting Komentar
Tinggalkan jejak kaki disini