Ketika semua yang kita miliki hari ini terlihat semu adanya. Saya pernah berpikir untuk melawan takdir saya. Sebuah pergulatan hebat yang terjadi dalam batin saya, dimana satu sisi menginginkan untuk melawan dan bagian lainnya mengharuskan saya untuk melepaskan segala pikiran buruk dan intervensi dari pihak manapun. Satu hal yang saya sadari ketika menjadi seorang mahasiswa, tugas kita yang utama adalah belajar. Bukan mencari uang atau kesenangan semata.
Kesenangan dapat kita temukan ketika kita menyukai apa yang kita kerjakan. Bukan hanya berlaku bagi apa yang kita kerjakan namun apa yang kita lakukan. Jika kita melakukannya dengan senang dan tanpa beban itulah yang dinamakan bekerja dengan hati.
Berbeda dengan kesenangan, materi rupanya merupakan tekanan yang sangat membunuh bagi mahasiswa yang berasal dari garis ekonomi yang menengah ke bawah. Menjadi satu-satunya harapan bagi ekonomi dan kelangsungan hidup keluarga kedepannya merupakan sebuah intervensi yang dahsyat. Tekanan ini mampu membunuh segala pikiran jernih dan kreatifitas. Tuntutan untuk cepat lulus dengan IPK tinggi dan setelah itu mendapatkan pekerjaan menjadi momok yang mengerikan bagi mereka yang tidak siap.
3 komentar:
Tetap semangat kawan, lukiskan hari-hari indah mu B)
wah kagak bisa pertamax komeng nih. Oh ya Gan, ane suka paragraf terakhir. takdir tidak digariskan. mmm definisi takdir tuh apa ya gan? ada istilah qada dan qodar, nah agan bisa jelaskan pada postingan berikutnya?
ntar kakak ceritain kisah temen kakak ini. menginspirasi banget. bahwa masih banyak banget lapangan kerja yang tersedia :D
Posting Komentar
Tinggalkan jejak kaki disini