Episode : Fasilitas Mubazir!

Pagi ini saya awali dengan bangun pagi dan berangkat ke kampus. Seperti biasa saya mesti melintasi jalan yang saya menuju kampus. By Pass Ngurah Rai-Bali. Sepanjang hampir 28 Km saya lalui jalan yang lurus tanpa kelok yang sangat-sangat-sangat membosankan.

Kalo jalanan lurus dan gak macet mah gak apa-apa. Ini jalan sudah luruh macetnya minta ampun. Terkadang saya berpikir untuk memindahkan rumah di dekat kampus. Tapi pagi ini macet yang terjadi luar biasa. Jarak yang biasa saya tempuh satu jam mendadak jadi satu setengah jam. Pasti ada kecelakaan lagi, pikir saya.

Tapi sepanjang jalan tidak ada tanda-tanda terjadi kecelakaan atau kebakaran yang sampai meyebabkan macet. Saya jadi mengingat sekarang ini hari apa. Perasaan kalo kamis biasanya lancer-lancar aja.

Sepanjang jalanan yang macet saya hanya mendapati bis-bis berukuran besar berwarna biru. Wow! Trans Sarbagita ternyata udah realese. FYI, Trans Sarbagita adalah transportasi masal yang dicanangkan gubernur Bali untuk menanggulangi macet di pulau mungil ini.

Jumlah kendaraan yang ada di Bali saat ini sudah tidak berimbang dengan lebar jalan-jalan seperti by pass ngurah rai contohnya. Tujuannya sih mulia banget. Menciptakan solusi transportasi bersama. Tapi sepenglihatan saya, trans sarbagita  belum banyak diketahui keberadaannya oleh masyarakat. Kemana saja jalurnya, berapa ongkosnya, haltenya dimana saja. Informasi dari pemerintah nihil. Selebihnya trans sarbagita hanya akan menambah macet.

Saya sempat terpikirkan, kenapa gak pegawai negeri aja dulu yang wajib naik transarbagita ke kantor masing-masing. Kan lumayan menghemat jumlah kendaraan yang turun ke jalan setiap harinya. Hal janggal yang saya rasakan saat trans sarbagita diluncurkan adalah akan dibangunnya underpass beberapa bulan lagi. Lho? Sama saja toh memberikan fasilitas yang mubazir. Sekarang saya penumpangnya hanya satu dua orang. Apalagi kalau ada underpass, macetnya simpang dewa ruci bisa teratasi. Lalu apa fungsi trans sarbagita kala itu?