Sebagai orang Bali yang lahir dan besar di Bali, saya merasa semakin lama Bali sudah semakin rusak. Saya masih ingat ketika saya masih berusia lima tahun, saya tinggal di daerah pariwisata. Sanur namanya.
Kenyataan lain yang kini saya lihat ditempat masa kecil saya adalah rawa yang sekarang jadi ruko (rumah toko) megah. Tempat waktu saya SD dulu, letaknya dekat rawa-rawa. Makanya kalo musim hujan sekolah saya selalu libur, soalnya banjir mulu. Pembangunan dmi pembangunan terus dilakukan dengan alasan memajukan Bali. tapi bagi saya itu hanya wacana. Bukti kongkritnya malah terkesan men'jual' Bali kepada investor asing.
Banyak sekali perubahan yang sudah saya lihat di tanah kelahiran saya yang konon dijuluki pulau surga ini. Belakangan yang sempat saya dengar malah akan di bangun jalan bawah tanah (underpass) dan jalan separuh layang (overpass). Menurut saya sih, seharusnya solusi dari kemacetan di pulau kecil ini bukan membuat jalan baru. Tetapi kurangi jumlah kendaran secara perlahan. Caranya ya dengan diberikan fasilitas transportasi publik yang dapat menyentuh seluruh kalangan masyarakat. Juga dengan sistem transportasi yang efektif serta efisien waktu, sehingga masyarakat kita akan sangat yakin menggunakan transportasi umum.
![]() |
Simpang dewa ruci. Akan di bangun underpass dalam waktu dekat |
Dengan adanya pembangunan over pass yang direncanakan akan membabat sebagian hutan mangrove, ancaman abrasi akan semakin menghantui. Pemerintah sih bilangnya perlahan masyarakat akan (dipaksa) mengerti. Mungkin beda kali ya, kalo udah duduk di kursi pemerintahan yang secara ngeliatnya dari langit ke bumi. Beda banget sama posisi rakyat yang selalu mendongak ke atas melihat aparatur negaranya dari bawah. Semoga ini jadi awal yang baik deh buat Bali.
1 komentar:
*sedih *miris *prihatin *waswas
Posting Komentar
Tinggalkan jejak kaki disini