Recent Posts

Kamis, 18 Oktober 2012

Episode: Ikan Dalam Kulkas Jangan Sampai Busuk

PLN selama ini selalu mendapat teriakan-teriakan keras dari masyarakat, terutama soal krisis listrik. Persoalan krisis listrik terjadi hampir di seluruh pelosok negeri ini. Bahkan di beberapa daerah krisisnya sangat luar biasa. Tak hanya daerah terpencil, penyediaan listrik di daerah yang sudah maju seperti Bali pun tak merata mendapatkan listrik. Sebagai contoh di daerah Kintamani Barat, lokasi saya melaksanakan kuliah kerja nyata. Jarak antar rumah penduduk yang cukup jauh dan berada di pelosok hutan membuat instalasi listrik sulit dibangun. Pilihannya serba simalakama. Dilayani dengan jaringan kecil, tegangan listriknya rendah. Dilayani dengan transmisi besar, biayanya akan bertriliun-triliun.

Menurut Dahlan Iskan dalam catatannya, di pedalaman Papua lebih parah lagi. Sampai saat ini masih ada beberapa ibukota kabupaten listrik hanya menyala enam jam dalam sehari. Daerah-daerah yang mengalami krisis listrik tersebut umumnya memang kabupaten hasil pemekaran yang dulu statusnya hanya kecamatan. Misalnya daerah Maluku Barat Daya dan Buru Selatan. Ada kurang lebih 8 ibukota kabupaten yang listriknya belum 24 jam sehari. Bahkan di Jayapura masih ada 11 kabupaten yang belum ada listriknya! 

Penyediaan listrik yang merata di seluruh pelosok negeri ini memang menjadi PR besar bagi PLN. Di daerah Wamena contohnya. Di sana ada sumber listrik tenaga air yang gratis, tapi PLN malah menyediakan listrik diesel yang harus mendatangkan BBM. Bisa dibayangkan setiap harinya harus ada pesawat yang mengangkut BBM yang sangat banyak untuk pembangkit listrik. Demikian juga di daerah Kalimantan. Di daerah penghasil batubara yang luar biasa itu PLN justru punya diesel dengan kapasitas lebih 100 MW. Padahal membangkitkan listrik dengan diesel, di Banjarmasin, harganya empat kali lipat!

Untuk urusan pembangkit listrik harusnya PLN mengalihkan dana untuk penyediaan BBM mesin diesel ke potensi-potensi daerah untuk sumber pembangkit listrik. Dengan menggunakan potensi alam sebagai pembangkit listrik maka penggunaan BBM, MFO, dan lainnya dapat dikurangi. Itu harapan saya yang pertama untuk PLN.

Dengan meminimalkan penggunaan BBM, maka PLN akan turut memberikan sumbangsih untuk menjaga kualitas lingkungan hidup. Selain pemberantasan krisis listrik yang tengah gencar dilakukan, PLN juga sebaiknya mempertimbangkan kenaikan tarif dasar listrik. Jangan sampai rakyat bisa mendapat listrik namun tidak mampu membayar listrik per bulannya (meski saat ini sudah ada solusi listrik pintar dari PLN, tapi akan lebih baik jika lebih ditingkatkan lagi). Harapan terakhir saya untuk PLN adalah listrik jangan sering mati. Kalau pun mati, jangan lama-lama. Listrik memang tidak mungkin tidak mati. Masyarakat kita paham soal itu. Yang penting jangan sering-sering mati. Sebelum ikan di dalam kulkas menjadi busuk.

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejak kaki disini